Buat Para Bu Ibu Baca Ya! Ini Bahayanya Penggunaan Pil KB
Jangka Panjang!
Pil KB memang banyak digunakan wanita di seluruh dunia sebagai
alat kontrasepsi, namun bukan berarti tidak ada efek sampingnya. Berikut bahaya
penggunaan pil KB untuk jangka panjang.
Kontrasepsi oral adalah salah satu metode KB yang paling
banyak dipilih para ibu di dunia karena cukup aman, efektif, dan terjangkau.
Namun, ternyata ada efek samping pil KB seperti yang dirasakan oleh seorang ibu
bernama Sarah Brown asal Newcastle, Inggris.
Ia memberi peringatan kepada para wanita yang minum pil KB
bahwa penggunaan secara jangka panjang dapat menyebabkan masalah pada hati.
Dalam kasusnya, Sarah minum pil KB selama 12 tahun sehingga menyebabkan ia mengalami
adenoma atau tumor pada hati.
Sarah menceritakan
kisahnya di akun Facebooknya.
“Saya sudah minum pil
KB sekitar 12 tahun. Saya mengalami IBS (Irritable Bowel Syndrome – gangguan
jangka panjang pada sistem pencernaan) sejak 11 tahun yang lalu,” ujar Sarah
sambil mengenang bagaimana ia merasa ‘lelah’ setelah menjalani serangkaian tes
untuk mengecek masalah pencernaan yang tidak terkendali.
Efek samping pil KB
yang digunakan jangka panjang
Awalnya Sarah merasa kembung, berat badan bertambah,
gangguan pencernaan, dan sulit BAB. Tapi lama-kelamaan gejalanya menjadi tak tertahankan.
“Seiring berjalannya waktu, saya mulai merasakan sensasi ada
yang bergelembung dan gatal pada hati saat saya berbaring,” lanjutnya, menambahkan
bagaimana sensasi itu kemudian berkembang menjadi rasa sakit yang teramat-sangat
setelah makan.
Selain itu, Sarah juga merasakan sensasi terbakar di
punggung atas dan rasa sakit pada bahu kanan.
Pada bulan Agustus 2016, sebuah tes MRI mengkonfirmasi bahwa
Sarah memiliki adenoma atau tumor jinak pada hati. Tumor tersebut diyakini sebagai
efek samping pil KB yang digunakan jangka panjang.
“Tumor tersebut berisiko pecah dan berubah menjadi kanker.
Jadi, pilihan paling aman adalah membuangnya,” Sarah menjelaskan dalam
postingan yang telah dibagikan lebih dari 45 ribu kali.
Bulan November 2016, ia menjalani prosedur pembedahan yang berlangsung
selama hampir 7 jam. Sarah pun diharuskan tinggal di rumah sakit selama seminggu.
“Tolong, saat mempertimbangkan penggunaan pil KB jangka
panjang, ajukan pertanyaan pada dokter atau tenaga medis,” desaknya. “Sadarilah
semua potensi efek samping, buat keputusan yang tepat, dan pantau terus tubuh
Anda untuk perubahan sekecil apapun.
Silakan bagikan kisah saya ini untuk membantu meningkatkan kesadaran
para perempuan pengguna pil KB.”
Apa saja efek samping
pil KB jika digunakan jangka panjang?
Hanya karena pil KB berbahaya bagi seorang ibu, bukan berarti
metode kontrasepsi ini tidak aman untuk semua ibu. Obat apa pun bila dikonsumsi
secara teratur selama lebih dari 10 tahun akan memiliki risiko membahayakan seluruh
tubuh atau bagian tubuh tertentu, seperti ginjal dan hati.
Sebelum memulai terapi hormon, sebaiknya katakan pada dokter
seluruh riwayat kesehatan Anda. Cobalah untuk lebih peka mengamati reaksi tubuh
Anda terhadap jenis obat tertentu.
Hal ini akan membantu dokter Anda menentukan tindakan sebelum
gejala yang tidak diinginkan mulai berkembang.
Jangan lupa menanyakan efek samping pil KB pada ginekolog
Anda. Ingatlah untuk bertanya bagaimana penggunaan beberapa alat kontrasepsi
dapat meningkatkan risiko masalah jantung seperti penggumpalan darah, stroke, serangan
jantung, atau trombosis vena (penggumpalan pembuluh darah vena dalam).
Selain tumor hati,
inilah efek samping yang harus diperhatikan:
- Perubahan siklus menstruasi, seperti terlambat mens atau timbul bercak sebelum jadwal menstruasi.
- Mual
- Nyeri pada payudara
- Sakit kepala dan migren
- Perubahan mood
- Vagina lepas (prolaps)
- Masalah mata
- Menurunnya gairah seksual
- Berat badan bertambah
- Risiko kanker
- Meningkatnya kadar kolesterol
- Tekanan darah tinggi
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera
konsultasikan dengan dokter kandungan Anda. Tanyakan pada tim medis apa metode
KB yang paling sesuai untuk Anda dan suami.
Melakukan tindakan yang tepat akan memastikan Anda bahagia
dan sehat sehingga bisa mengurus keluarga sebaik mungkin.